Muslim Wajib Traveling

(Jika Mampu)

Sore ini Allah menakdirkan istri saya meminta agar saya membacakan AlQuran atau hadits selepas shalat maghrib. Entah kebetulan atau bagaimana saya memilih Surah ke 49 ayat ke 13. Surah al Hujurat ayat mengenai suku bangsa. Ayat tersebut memiliki terjemahan seadanya seperti berikut: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Referensi terjemahan bisa dilihat di sini. 




Dari ayat diatas kami mengambil banyak sekali kesimpulan. Akan tetapi saya pribadi dan istri saya sepakat akan beberapa hal: Muslim itu wajib traveling untuk mengenal suku – bangsa yang ada di dunia. Muslim itu wajib bersilaturahim untuk saling mengenal. Muslim wajib menetap di beberapa suku dan minimal melakukan 4 hal (menginap, makan jamuan, perjalanan, dan berbisnis dengan suku tersebut) untuk mengenal suku atau bangsa tersebut. Setelah kewajiban traveling (jika mampu) dan saling mengenal tidak lupa bahwa yang paling mulia disisi Allah diantara manusia – manusia adalah yang paling takut(taqwa) kepadaNya.

Selain itu ada banyak sekali diskusi yang saya lakukan dengan istri. Diskusi kami lakukan atas landasan dalil yang diberikan imam ibnu katsir, Kami membaca tafsir ibnu katsir dari ayat tersebut dari selesai shalat maghrib hingga adzan isya terdengar. Jadi jangan salah sangka, kami tidak menyimpulkan ayat tersebut melalui interpretasi(tafsiran) kami sendiri.

Tentu ada banyak hal yang dibahas di dalam tafsir ayat tersebut, tetapi kali ini kami menyimpulkan lima hal saja dari ayat tersebut. Pertama, manusia berawal dari manusia yang satu (adam) dan menjadi suku bangsa, yang semuanya adalah sama, berasal dari tanah, maka memperlakukan hal dengan adil kepada sesama (istilah Sekulernya secara humanis memanusiakan manusia). Kedua, setiap manusia wajib saling mengenal (artinya wajib traveling, ga bisa semuanya hanya dilihat lewat vlog). Dalam saling mengenal akhlaq harus diutamakan. Ketiga, selama saling mengenal ini harus melakukan minimal 4 hal (bisa dilihat diatas). Keempat, proses saling mengenal yang lebih jauh adalah proses silaturahim. Dalam Silaturahim yang diutamakan adalah saudara sedarah yang muslim lalu saudara sedarah yang non setelahnya muslim seluruhnya baru non muslim seluruhnya. Proses silaturahim ini diawali dengan mengetahui nasab, mempelajarinya dan mencari jalur nasab. Kelima, semua proses ini mengarah pada satu amal paripurna yaitu menjadi seorang yang taqwa kepada Allah yang terpatri di dalam hati berupa iman dan terwujud nyata didalam amal shalih.

Jujur masih sangat banyak hal yang bisa digali dari ayat tersebut. Telah ada sangat banyak kewajiban sebagai seorang muslim hanya dari satu ayat ini. Kami telah menelaah lima dan ada lebih dari lima lagi yang lain dan lebih banyak lagi. Tetapi kami mencukupkan untuk meneguhkan hati di lima hal ini saja dulu. Untuk catatan kurung pada judul, jika mampu adalah syarat dari setiap kewajiban sebenarnya. Kalau ga mampu shalat (yang mana tidak mungkin) sebenarnya boleh tidak shalat, tapi kan tidak mungkin. Yang ada adalah tidak mampu shalat dengan berdiri atau duduk. Jika tidak mampu berpuasa boleh membayar diyat. Jika tidak mampu zakat tidak wajib zakat, karena zakat kan memang mensyaratkan ada yang dizakatkan. Sama dengan kewajiban traveling. Yang ga mampu ya ga usah maksain. Traveling muslim yang wajib pertama ya haji sih. Semoga bisa menjadi tamu Allah aamiin.

Segala puji bagi Allah yang masih memberi rejeki belajar hingga hari ini.


Bandung, 6 September 2020



Muslim Urakan

Komentar