Jatuh Cinta Lagi

Tidak pernah dalam hidup saya terpikirkan untuk jatuh cinta lagi. Karena secara otak sadar saya paham bahwa jatuh cinta itu sangat berbahaya. Rasa sayang dan cinta yang hadir sangat mungkin tercampur oleh nafsu yang tidak kasat oleh hati yang begitu kotor. Tetapi kehidupan sufi, atau kehidupan para petapa sudah lama aku tinggalkan, sekitar setahun sudah aku kembali kepada kehidupan dunia para pekerja, buruh – buruh kapitalis.

Mencintai seseorang kembali dalam hidup bisa memberi sebuah dorongan untuk memperbaiki diri yang cukup besar, walau saya sadar dorongan itu fana karena hanya disebabkan dopamin. Entah apakah dopamin juga menjadi penyebab utama jika dorongan tersebut dari keinginan untuk mencapai sesuatu di dunia ini.


Entah dari kapan saya sudah mengetahui bahwa tugas manusia, adalah mengabdi pada Allah dan menjadi pengelola bumi ini sebagai wakil Allah. Entah dari kapan juga kepercayaan ini menjadi jalan hidup paling ideal bagi saya. Mencintai Allah adalah cinta yang tidak akan pernah dikalahkan oleh cinta manapun. Saat saya menuliskan hal ini, cinta yang saya rasakan yang menjadi penyebab saya menuliskan artikel ini lenyap semakin menjauh.

Dengan rekor 14 kali ditolak atau gagal karena keduluan orang lain dan dari 14 itu 3 kali hubungan sudah sangat serius, sampai – sampai saya menemui orang tua dari perempuan ini. Walau bisa dikatakan kegilaan saya dalam menjalin hubungan dengan perempuan itu unik, saya lebih mementingkan menemui ayah dari perempuan yang saya sukai daripada mengambil hati perempuan itu terlebih dahulu. Entah darimana kegilaan ini datang, tapi saya menyukai cara ini, karena dengan hal itu saya tidak akan melakukan permainan yang tidak – tidak. Sehingga saya akan lebih aman dari hal yang tidak – tidak.

Rekor diatas tidak akan saya hentikan sampai saya mendapatkan seorang yang mau menerima saya dengan keadaan saya saat ini dan potensi saya yang akan saya dapatkan nantinya. Tentu saya lebih banyak memiliki kekurangan daripada kelebihan, karena jika tidak kemungkinan besar saya sudah menikah. Akan tetapi, saya tidak peduli akan hal tersebut, ini adalah keadaan yang Allah berikan, keadaan terbaik bagi diri saya.

Kali ini saya akan mencoba keberuntungan saya yang ke 15, walau seperti yang akan saya ceritakan, saya mengalami kegilaan yang paling parah dalam kehidupan saya ini.

Kali ini dongeng yang akan saya jalani adalah sebuah perjalanan seorang yang benar – benar sherk yang menemui putri fiona, oh God, why do You give me this chance. Walau secara sadar hidup bukan masalah kesempatan tetapi masalah pilihan. Kali ini kegilaan saya akan memberikan saya dorongan lebih besar untuk bisa menjadi sherk yang berubah menjadi manusia biasa dengan keledainya yang menjadi kuda putih, atau sherk yang tetap dirawa dan mendapatkan fiona yang ikut menjadi ogre.
Entah apa pula yang membuat playlist di media player saya memutarkan lagu Evenged 7 fold. Sehingga kegilaan saya saat menuliskan semua ini semakin memuncak.

Sebagai gambaran awal anda – anda sekalian pembaca yang budiman, yang entah siapa, saya tetap mengapresiasi anda akan kegilaan anda untuk membaca tulisan saya, saya adalah seorang lulusan kampus ternama indonesia, sebut saja Institut Teknologi Bandung. Akan tetapi anda jangan kira bahwa saya ini seorang yang kaya raya, dengan seluruh keberuntungan yang sudah dimiliki semenjak lahir, atau saya seorang yang super jenius sehingga bisa mengikuti riset terkemuka di Universitas unggulan di US. Saya hanya mahasiswa yang lulus dengan nilai Indeks prestasi dibawah rata – rata tetapi memiliki harapan memperbaiki hidup sesuai dengan idealisme saya yang sangat tinggi. Sayangnya semua ini tidak akan memberikan saya kelebihan dibanding seorang yang sedang saya gandrungi ini.

Belakangan lagu wuyung benar – benar menghiyasi hari saya.

Beliau sang pujaan hati adalah seorang putri dari keluarga yang mapan dan terkemuka. Ayahnya sudah pernah mencalonkan diri sebagai calon bupati di sebuah kabupaten di jawa tengah (silahkan cari jika anda mampu). Tetapi seperti dalam kisah kisah dongeng picisan, saya hanyalah seorang rakyat biasa yang menggilai seorang putri tuan tanah yang kaya raya dan terhormat. Tentu dongeng ini tidak akan selesai disini. Apalagi selesai dengan happily ever after.

Walau dalam otak sadar saya, saya sudah lebih menyiapkan diri untuk gagal sedari awal. Karena perlu keberuntungan yang berlipat – lipat yang lebih pantas disebut keajaiban untuk saya bisa menyanding putri ini menjadi teman hidup saya. Belum lagi dengan kenyataan sudah pasti sangat banyak laki – laki baik dari keluarga baik, kaya dan terhormat diluar sana yang mengincar putri ini. Saya akan dengan sangat ikhlash melihatnya berada di pelaminan dengan lelaki lain, karena bagi saya kekalahan hanyalah sebuah tangga menunggu kesuksesan, jika kita terpeleset dari tangga kegagalan barulah kehancuran kita yang sesungguhnya akan terjadi.

Saya hanya sedang jatuh hati, sesuatu yang sudah saya hindari sejak sangat lama, sangat saya benci lebih lama dari penhindaran ini.

Biarlah hati ini jatuh, yang aku harapkan dia akan menjadi benih yang tumbuh, bukan sebuah biji yang terinjak dan hancur. Mencintai dengan keinginan menjadikan cinta sebagai taman kebaikan lebih saya inginkan. Jika nantinya saya tidak memilikinya, saya hanya berharap ada banyak kebaikan yang bisa saya dapatkan dari kejatuhan hati saya ini. Pohon cinta yang lebih baik dari pohon - pohon cinta lainnya sebelum ini.

Jika anda tidak memahami apa yang saya ceritakan disini anda tidak perlu gusar, karena tulisan ini hanyalah tulisan seorang manusia yang sedang tergila – gila.

I am starting to love her, I hope nothing got wrong in the process. I hope I could marry her. But if not, I hope more for her happiness and mine.

God, thank You, you are the most loving.

Luki Subandi

di tulis 18 september 2018 oleh luki subandi sementara pekerjaan untuk kunjungan AHM belum juga selesai.

Komentar