Becanda aja bisanya ikhwan(cowo ding) satu ini(tapi ini serius)

Padamu siapapun yang Allah hadiahkan kepadaku sebagai jalan menuju Jannah-Nya
Ingin sekali aku katakan kepadamu maafkan aku. Mungkin aku bukanlah seorang yang kau inginkan untuk menjadi pendamping hidupmu. Karena aku sadar masih terlalu banyak ikhwan atau laki-laki lain yang lebih pantas dariku untukmu. Namun, aku merasa kita harus saling belajar dan mengajari atau lebih tepatnya berbagi akan arti cinta sesungguhnya nanti. Dan nanti aku katakan kepadamu kaulah hadiah terindah dari Tuhanku.
Ketika aku memikirkanmu, aku sendiri terkadang malu, terkadang ragu, terkadang sedih, bahkan sampai saat terlintas betapa banyak maksiat yang aku lakukan aku tak pernah merasa pantas untuk siapapun. Tapi, disaat lain aku malah merasa sangat pantas untuk mendapatkanmu walau itu rasa percaya yang berlebihan. Aku malu kalau aku mendapatkanmu, ketika hapalan Quranku satu juz terakhir saja belum genap betul. Aku ragu apakah aku cukup kuat dengan diriku yang serba kurang ini menjadi penopang kehidupan kita berdua nanti. Aku sedih ketika aku harus tahu kalau kau sebenarnya sudah mencintai orang lain selain diriku kala dulu aku belum bertemu denganmu. Namun, sesungguhnya itu tak pantas aku keluhkan padamu dan tak sepadan ketika dibandingkan dengan apa maksiat yang pernah aku lakukan dengan menjalin cinta diluar koridor sah dari yang Maha Cinta. Dan aku merasa tidak pantas sama sekali ketika aku menemui terlalu banyak ikhwan yang lebih pantas dariku untuk menjadi suamimu. Bahkan mungkin aku teramat payah walau sekedar dibandingkan seorang cowo sekalipun. Tapi terkadang aku terlalu percaya diri dengan apa yang pernah aku lakukan dan semua bekal(yang sebenarnya pas-pasan) yang aku punya ini. mau bagaimana lagi diri ini terkadang lepas kendali dalam membanggakan diri.
Ketika datang saatnya nanti aku mengucapkan janjiku yang disertai dengan sebuah tanggungan yang lebih besar dari gunung uhud atas dirimu. Aku berharap bukan cuma aku yang mencintaimu atau bukan hanya kamu yang mencintaiku. Namun, aku berharap kita bisa saling mengisi hati masing-masing dengan getar-getar nuansa cinta yang ditemani harumnya wangi-wangi taman abadi. Dan ditemani gemericik indah air-air surga yang dijanjikan dalam keluarga kita nanti. Dengan lembut nanti aku memohon padamu temani aku ya, ukh.
Dan aku teramat menyadari diriku ini sangatlah kurang atas segala yang kau harapkan akan ada dalam diri suamimu. Tapi aku berharap kamu bisa menerimaku dengan apa adanya. Dan aku berharap apapun kurangmu bisa aku terima. karena aku menyadari kalau kau dan aku akan menjadi pasangan yang saling mengisi satu sama lain. Saling meguatkan atas kelemahan masing-masing. Saling mengindahkan atas keburukan satu sama lain. Menjalin rajutan cinta didalam banyak kekurangan yang menjadikan kamu bagian yang menyempurnakanku dan aku merupakan bagian yang menyempurnakanmu. Yang paling aku nanti adalah kata-kata yang akan keluar dari mulut cantikmu “kita mau kemana hari ini”. Karena kau dan aku telah benar-benar menjadi satu.
Saat aku kecil dulu tak pernah aku terpikir akan mengucapkan ini, tapi kini aku yakin dengan semua yang telah aku alami, aku ingin menjadikan pernikahan kita nanti sebagai salah satu jalan untuk mendapat ridla-Nya. Sungguh aku dulu hanya mengaji biasa saja dimasjid desa. Bahkan pelajaran agamaku tak begitu bagus menurutku. Dan sampai saat ini apakah aku berani berkata aku punya ilmu yang cukup untuk meminangmu. Tapi, dengan keyakinan akan apa yang aku dapatkan adalah apa yang aku usahakan. maka saat nanti aku meminangmu ingatkan aku meniatkan semua yang aku lakukan adalah sebuah awal dari madrasah mujahid-mujahid kecil kita. Ingatkan aku agar kita bisa menjadikanya sebagi awal dari sebuah peradaban islam yang indah nantinya.
Aku kurang puitis ya? Jujur kita berdua takkan saling mencintai tanpa cinta-Nya, sungguh takkan ada yang bersemi dalam hidup kita nanti tanpa ridla-Nya. Bahkan mungkin tak berkuncup sekalipun. Nah, sudah tahu kan. Makanya sekarang aku bilang dulu, niatkan semua karena Allah. Ketika aku lupa pada-Nya ingatkan aku ya. Dan saat aku mengingatkanmu dengan terlalu keras maafkan aku ya. Kog kayaknya aku egois banget ya. Tenang aku tidak seegois datuk maringgi kog, kog serem banget sih. Begini, ketika hatimu merasa berat menerima kurangnya perhatianku menagislah di hadapan sajadahmu berodalah pada-Nya. Karena Dialah yang membolak-balikkan hati. Bukan hanya hatiku, juga hatimu. Dan apa yang membuat aku tak merasa nyaman bila denganmu juga akan aku adukan kepada-Nya. Ingat ya yang, cintaku cintamu satu, satu dalam ridla-Nya.
Kapan ya aku bisa mengatakan ijabku atas dirimu didepan walimu.
Sebenarnya aku sendiri tak tahu akankah aku bisa mengaturmu yang mungkin sekarang sudah terasuki setan emansipasi atau setidaknya pernah mendengan setan itu di media-media masa. Atau bisakah aku menjadiknmu ibu untuk anak-anak kita ketika kamu terasuki oleh setan wanita karier. Ingat aku tak mau menjadi diktattor dalam hidup kita nanti. Tapi ketika aku sudah mengingatkanmu dan bahkan sampai memisah tidurmu dan tidurku, pada keadaan yang seperti itu aku tak yakin akankah masih bisa aku sabar. Maka maafkan aku bila aku tak sesabar maumu. Aku nyaman bagimu aku juga aman bagimu, tapi dari pada aku membual habis-habisan tanpa disertai kemungkinan yang seperti ini aku tak tahu apa jadinya. Aku pencemburu, maka aku tahu kamu juga takkan senang melihat aku bersama wanita lain, maka jangan pernah buka pintu rumah kita untuk laki-laki lain saat aku tak ada didalamnya. Dan aku tahu kau butuh akan banyak keperluan maka ingatkan aku dan beri semangat untuk mencari rejeki dari-Nya ketika aku melemah dan malas agar kita bisa hidup cukup.
Sekali lagi aku tak puitis ya? Maaf lah ya…
Perlukah yang puitis, perlu dong. Tenang ya ukh kata-kata rayuanku akan mendarat ditelingamu nanti kog, tapi bukan sekarang takutnya jadi basi. Dan sekali ini aku mau katakan jaga dirimu ya ukh. Siapapun yang akan jadi suamimu pasti menginginkan yang terbaik dalam hidupnya. Dan aku juga akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu kog ukh. Jadi dari pada mbaca tulisanku pusing mending buka lagi al-Quran surat AnNur ayat 26. Oke kayaknya udahan dulu ukh aku gamau berlama-lama takutnya nanti pas kita ketemu kamu udah ga penasaran sama aku lagi.
Hehehe… ingat ya ketika aku belum bisa jadi sesuatu yang tebaik bagimu, mintalah kepada Allah agar dibuat indah pandanganmu atas diriku, begitu juga aku kog. Sip ketemu lagi pas ta’aruf ya.
Kegeeran adalah awal dari kegilaan. (Becanda ^^,v)
Ikhwan yang baca dilarang kegeeran, aku masih normal OoO

Komentar