Bagian satu mengapa
Cinta dan Seks Bebas
Perbaikan kualitas
atau mutu adalah kejaran dari setiap perusahaan, yang sehat tentunya. Pertanyaan
berikutnya apa hubungannya dengan saya? Begitu kira – kira yang saya rasakan. Tetapi
jika kita pahami diri kita sendiri adalah sebuah perusahaan yang dimana kita
menjual jasa dan produk kepada perusahaan lain yaitu orang lain. Sehingga jika
kita cari persamaan hal dalam perbandingan ini, jika kita sehat baik jasmani
dan rohani, maka seyogyanya kita melakukan perbaikan diri terus menerus.
Sebenarnya jika
manusia tidak dipaksa untuk memperbaiki kualitas diri, mereka tidak akan
melakukan perbaikan itu. Mengapa demikian, karena manusia adalah makhluk yang
sangat mencintai keadaan yang stabil, sayangnya dunia ini tidak sesuai dengan
keinginan manusia. Dunia selalu berubah, dan perubahan ini memaksa manusia
untuk memperbaiki diri sebagai bentuk adaptasi.
Banyak sekali faktor
yang membuat kita terpaksa memperbaiki dan selalu mengembangkan diri, salah beberapanya
adalah permintaan orang tua, permintaan teman, permintaan guru, permintaan
lingkungan, permintaan pasangan, permintaan anak dan lain sebagainya. Apakah permintaan
ini selalu disampaikan langsung? Tentu tidak selalu, banyak sekali kode dan
enskripsi yang kita terjemahkan sebagai rangsangan terhadap diri kita.
Sebenarnya yang ingin
saya sampaikan dalam tulisan ini adalah mengenai sebuah rangsangan yang membuat
kita melakukan perbaikan diri. Salah satu rangsangan inipun adalah salah satu
dari jenisnya yang menurut saya sangat kejam. Cukup kejam lah, jika tidak ingin
disematkan kata sangat. Rangsangan yang kejam ini adalah sebuah rangsangan dari
pasangan hidup.
Setiap manusia melalui
kode genetiknya akan mengalami sebuah ketertarikan yang sifatnya memang alami
dirasakan setiap manusia, bahkan dialami oleh setiap makhluk hidup. Uniknya
karena manusia adalah mahluk yang sangat modern, semua menjadi begitu rumit.
Kemodernan manusia ini bisa dilihat dari kerumitan cara hidupnya. Perhatikan
saja, dari seluruh mahluk yang ada dialam ini, sebutkan mahluk yang masa
infantnya lebih lama dari manusia? Sampai umur dua tahun masih belum bisa
mandiri secara fisik. Bahkan sampai umur belasan (anggap saja sampai 18) masih
belum bisa mandiri secara mental, emosional dan spiritual. Kelemahan manusia
ini didapat dari kelebihannya sebagai spesies paling modern di muka bumi.
Kembali membahas
ketertarikan kepada lawan jenis, ketertarikan ini merupakan bentuk kode genetik
yang bertujuan untuk melestarikan spesiesnya. Namun, sekali lagi, karena
uniknya manusia yang begitu rumit, ketika mereka mengalami ketertarikan kepada
lawan jenis mereka tidak bisa serta merta melampiaskannya. Mereka perlu
pengakuan dari sistem sosial yang menyatakan mereka sudah mampu untuk membangun
clan sendiri. Lebih jauh lagi, ketertarikan ini sudah datang sedari umur sangat
muda, yaitu sekitar awal umur belasan. Dan mereka baru bisa melangsungkan
ketertarikan kepada lawan jenis secara sempurna pada umur awal dua puluhan. Secara
sempurna yang saya maksud adalah dengan melakukan aktivitas reproduksi. Tentu dalam
kaidah sosial indonesi harus dengan menikah.
Sekarang marilah kita
tinjau tenggang waktu sekitar satu dekade, bagi para manusia yang diharuskan
menahan gejolak permintaan hormon untuk melangsungkan pelestarian spesiesnya.
Dalam kurun waktu sekitar satu dekade ini, yang beberapa orang beruntung akan
merasakan lebih singkat dan yang sial akan merasakan lebih lama dari waktu ini,
mereka akan melakukan segala jenis usaha untuk menahan diri dari melakukan
kegiatan reproduksi yang sering kita kenal sebagai seks, atau melakukan
hubungan intim.
Selama satu dekade
tersebut juga para manusia ini dipaksa atau memaksakan diri, mengusahakan untuk
melakukan perbaikan diri. Tentu keinginan untuk melakukan perbaikan diri tidak
hanya karena hal ini, tetapi beberapa orang melakukan perbaikan diri karena
alasan ini, baik dengan cara memperbaiki fisik, mental, emosional atau
spiritual mereka.
Mari kita lihat
bersama tahapan – tahapan sederhana waktu yang dilalui manusia awam warga
indonesia yang mengalami tahap satu dekade penahanan diri ini. Kita sebut
mereka para remaja. Awalnya proses ini dimulai saat mereka menginjak masa
remaja di SMP atau setingkatnya. Mungkin beberapa anak sudah merasakan
ketertarikan dengan lawan jenis mulai dari SD, tapi bagi mereka apalah semua
itu, walau kadang kasus ekstrim beberapa anak sudah mulai mengutarakan
perasaannya dimasa – masa kanak – kanak ini. Kita lihat saja pada masa paling
umum, SMP. Mulai dari orang – orang yang mengambil langkah ekstrim pengungkapan
sampai pada tahap ekstrim peniadaan. Para remaja yang ekstrim mengungkapkan
akan segera mencari status pacaran. Mengapa pacaran, karena mereka belum mampu
dan belum mau menikah. Beberapa yang melakukan ekstrim peniadaan adalah mereka
yang tak menghiraukan sama sekali perasaan ini. Merekalah jomblo sejati, jomblo
idealis. Entah apapun alasannya langkah mereka adalah sesuatu yang sulit. Yang paling
umum adalah terjadi sebuah penjajakan atau pendekatan pada masa saya dulu SMP,
entah remaja saat ini, saya tidak terlalu paham. Baik menjadi teman tapi mesra,
friendzone, kakak adik, atau benar – benar memiliki status pacaran. Beberapa mereka
yang ekstrim meniadakan akan menyibukkan diri di akademis atau prestasi atletis
dan seni.
Saya termasuk yang mengalami
virus terkutuk untuk melakukan ekstrim penempelan status pacaran. Namun, mau
diakui atau tidak tindakan yang saya lakukan hanya karena keinginan sesaat yang
sesat. Saat itu saya menembak (mati dong) seorang anak kelas satu saat saya
kelas tiga SMP, mengapa saya melakukan ini, karena saya melihat saat itu ada
perempuan yang menyukai saya, sedang perempuan yang saya sukai tidak melihat
saya sama sekali. Sampai sekarangpun wanita yang saya sukai tidak pernah
melihat saya sebagai calon suami sekalipun. Omong – omong saya sudah mendapat
seseorang yang akan saya ambil janji sebagai pasangan halal saya, jadi semua
ini hanya bersifat akademis, tidak kurang tidak lebih. Untuk calon saya, jangan
berpikir terlalu jauh, ini hanya sebuah analisis otak kiri, tidak ada lagi
perasaan istimewa pada mereka.
Perjalanan petualangan
cinta monyet saya ini berakhir, karena saya benar – benar menginginkan
seseorang wanita ini menjadi seperti wanita yang saya sukai. Bisa dipahami
setiap wanita yang merasakan seperti ini pasti sakit hati. Padahal saya tidak
pernah mengungkapkan secara eksplisit, tetapi sekarangpun saya akui secara
implisit saya memang mengagumi orang ini yang bukan pacar saya saat itu lebih
dari pacar saya. Al hasil saat selesai UN waktu SMP saya putus dengan pacar
saya ini, tidak lebih dari dua bulan kami pacaran. Dan tidak terjadi apa – apa.
Bahkan menggandeng tangannya saja saya tidak pernah.
Banyak sekali teman
saya yang saat itu memiliki pacar, atau gebetan, atau semacamnya, bisa
dikatakan hal ini normal. Bahkan ada teman saya yang pacaran dengan kakak
kelasnya, hingga pacarnya ini meninggal (bukan karena pacaran, tapi karena
kecelakaan). Namun, saya pahami sekarang apa yang dilakukan anak – anak SMP ini
cukup bodoh. Apa manfaat dari pacaran? Hampir tidak ada. Bahkan kalau saya bisa
simpulkan hanya menjadi hambatan dari capaian apapun yang mereka inginkan. Sehingga
bisa saya katakan pacaran dimasa SMP ini tidak memberi manfaat sedikitpun. Mungkin
bagi beberapa pencilan yang sangat tidak umum, bisa meningkatkan performa,
dengan catatan mereka yang melakukan hal ini sudah belajar psychology seperti
anak yang sudah lulus kuliah, itupun saya masih ragu bisa memberi manfaat atau
tidak.
Berikutnya, beberapa
kasus ekstrim pacaran di SMP menimbulkan buah busuk kutukan dari pacaran yaitu
seks diluar nikah yang mengakibatkan hamil diluar nikah. Parahnya kebanyakan
seks diluar nikah saat SMP ini dilakukan dengan tidak proper sama sekali. Semisal
dilakukan di rumah kosong, di gubug disawah, bahkan di sawah, kebun, warnet, WC
umum. Parahnya mereka para wanita mau melakukan ini. Kejamnya semua laki – laki
yang tega melakukan seks kepada anak SMP pasti cacat pola pikirnya. Sehingga Pacaran
dimasa SMP ini lebih banyak memberi kemudharatan daripada manfaat.
Mari beranjak kemasa
SMA, Masa SMA ini lebih unik, karena pada masa ini penanaman ideologi sudah
sangat banyak dilakukan di setiap organisasi – organisasi dalam sekolah, misal
rohis, osis, pramuka, paskibra, pmr, pencinta alam, perkumpulan pencak silat dan
lain sebagainya. Anak – anak SMA ini akan terbentuk dan memiliki benih pemikiran
sesuai dengan apa yang ditanamkan oleh organisasinya. Beruntung saya ikut Rohis,
doktrin anti pacaran yang dilakukan disini membuat saya benar – benar menutup
kemungkinan pacaran di SMA, bahkan saya merasa sudah melukai banyak sekali hati
perempuan yang ingin memberikan perhatian mereka pada saya saat SMA, saya meminta
maaf pada mereka saat ini juga di tulisan ini.
Melihat kasus yang
lebih umum, pacaran di SMA adalah hal yang cukup wajar, kecuali bagi mereka
yang mengikuti Rohis. Sehingga bisa dikatakan lebih dari separuh anak di SMA
itu memiliki pasangan baik berstatus pacaran, selingkuhan, TTM, friendzone atau
lainnya. Uniknya seks bebas yang dilakukan di SMA bisa lebih aman, sangat
sedikit anak SMA yang hamil diluar nikah. Nalar mereka sudah jalan, gunakan
pengaman. Lakukan dirumah, toh anak SMA yang pacaran itu wajar. Ingat yang saya
bahas mengenai seks bebas saat SMA ini adalah kasus ekstrim yang buruk. Sedang kasus
ekstrim yang baik sangat sedikit, walau tetap ada, bagi mereka yang sudah cukup
dewasa mereka merencanakan kuliah dan semuanya bersama. Beberapa berhasil,
beberapa kandas.
Menariknya beberapa yang kandas ini akan mengalami yang saya
sebut kondisi titik nadir romantisme. Karena menurut saya rasa suka yang ditanam
waktu SMA ini cukup dalam, mereka sudah bisa memahami ada yang membuat mereka
kecanduan dan bisa membuat mereka melakukan lebih untuk menarik lawan jenisnya.
Sayangnya gangguan mental karena putus cinta pada masa – masa ini sangatlah
kritis. Keadaan titik nadir karena romantisme ini akan saya bahas kemudian.
Berikutnya mari kita
bahas Jalur romantisme saat kuliah atau masa – masa setara waktu ini. Pada masa
– masa ini pembahasan akan menjadi sangat lebar luas dan bervariasi, mengapa? Karena
pilihan masing – masing dari kita yang memang berbeda. Yang saya sampaikan sebagian
besar hanya berita yang saya terima dari kenalan saya, datanya masih perlu
dicheck ulang dengan methode yang lebih ilmiah, silahkan dicari sendiri. Mari
kita mulai dari logika bahwa kuliah adalah waktu penentuan karier dimasa akan
datang. Memang lucu, lembaga pendidikan bertujuan mencetak pegawai. Aneh tapi
nyata, tapi tidak akan kita bahas sekarang di artikel ini. Yang perlu kita
perhatikan adalah beberapa orang dan kebanyakan orang di Indonesia memutuskan
bekerja setelah SMA atau sederajatnya. Yang paling besar adalah mereka yang
lulus dari SMK, mereka yang lulus dari jalur pendidikan ini sebagian besar
memutuskan untuk langsung bekerja. Selain itu bisa bekerja bisa saja kuliah, walau
sebagian kecil anak SMK ini melanjutkan kuliah.
Mari kita bahas dari
mereka yang langsung mengambil pekerjaan setelah lulus SMA atau sederajat dan
memutuskan untuk tidak kuliah lagi sama sekali setelah itu. Bisa dipastikan
mereka akan melakukan hubungan asmara selama waktu mereka bekerja, dan sebagian
dari mereka menikah setelah dua tiga tahun bekerja, bagi mereka yang gagal
mengendalikan hasrat bisa saja menikah karena kecelakaan. Tapi umumnya memang
menikah setelah bekerja dua sampai tiga tahun.
Keputusan ini diambil karena
mereka sebagian besar sudah cukup dewasa untuk mengetahui menikah itu bukan
sekedar urusan kelamin, ada mulut yang harus diberi makan. Bahkan akan ada
mulut – mulut baru untuk diberi makan. Belum lagi kebiasaan menikah yang
dilakukan dengan resepsi yang mewah, akan membuat pusing sehingga persiapan
biaya pernikahan cukup besar. Tapi kelebihan mereka adalah, mereka sudah
memiliki pasangan halal untuk membuang hasrat mereka. Dan pasangan halal ini
juga bisa menjadi tempat berbagi, bercanda dan bertengkar, mengasyikan bukan?
Mari kita lihat pada
bagian mereka yang sedang meneruskan jenjang pendidikan mereka di kampus.
Dengan naiknya pendidikan, naiknya pemahaman, luasnya pengetahuan semakin
pemilih juga seseorang dalam mencari pasangan hidup. Mereka yang kuliah ini
akan mencari kadar dan derajat dari beberapa syarat, fisik, materi, mental,
emosi, spiritual, aset jalur keturunan, keluasan koneksi dan banyak lagi yang
lain. Tapi bisa disederhanakan, semakin berkualitas seseorang semakin dicari
dan diperebutkan. Kita akan mulai memisahkan mereka yang dilarang menikah saat
dikampus dan mereka yang diperbolehkan menikah saat dikampus. Bagi mereka yang
kuliah di institusi yang dilarang menikah saat dikampus biasanya adalah mereka
yang menjadi menantu Idaman, seperti mereka yang kuliah di STAN, AKpol, Akmil,
dan institusi pendidikan dibawah pengawasan langsung kementrian dan institusi
negara. Bagi mereka yang sudah tidak bisa menahan keinginan seks disini satu
satunya cara adalah seks bebas. Tentu banyak yang bisa menahan, tepi sebagian
tidak mampu. Dan banyak sekali gosip yang beredar dari kalangan teman – teman saya
yang mengatakan ini dan itu di beberapa institusi ini, tapi biarkan itu menjadi
gosip. Kita tahu mereka yang ga bisa nahan ya pake pengaman kecuali mau hancur
masa depannya. Masalah seks bebas memang benar – benar mengerikan bagi
peradaban kita. Tapi itu tidak akan saya bahas disini, disini saya hanya ingin
membahas cinta dan pengembangan diri (omong kosong dari tadi kamu hanya membahas
seks bebas; ya mau bagaimana lagi itu dampak buruk dari kegagalan pandangan
tentang menikah).
Bagi mereka yang bebas
menikah saat kuliah, salah satunya ITB, akan lebih mudah, karena bisa jadi
mereka melakukan nikah saat masih kuliah. Pernikahan seperti ini dicap oleh
beberapa orang sebagai nikah muda, padahal menurut saya umur setua itu sudah
cukup pantas untuk memiliki pasangan sah. Walau saya sendiri tidak melakukannya
bukan berarti saya tidak menyetujui. Bagi mereka yang tidak ingin menanggung
tanggung jawab yang berat sebagai suami dan ayah saat kuliah lebih mudah lagi,
bisa lakukan seks bebas asal memiliki kost – kostan yang aman untuk melakukan
hal itu. Bahkan bagi kita, kita tidak tabu ketika mendengar istilah ayam kampus
(bukan ayam goreng), para ayam ini benar – benar menikmati menjadi pelampiasan
hasrat laki – laki dengan imbalan uang tunai. Bahkan saat ini sudah banyak
media sosial untuk melakukan hal hal seperti ini, bisa jadi tidak ada mucikari
yang menjadi benalu, walau kata teman saya tetap saja pasti ada orang dibalik
sistem ini. Bisa di check di google istilah istilah berikut jika saya salah.
Open BO, itu Artinya Open Booking order yang bermaksud bisa memesan untuk
melakukan hubungan semalam atau waktu singkat sekali dua kali celup. Available
yang artinya tersedia atau bisa digunakan, sama arti implisitnya dengan Open
BO. VCS atau CS yang artinya Video call sex, arti harfiahnya anda bisa memesan
untuk menonton porno streaming sampai anda meletus. Jijik? Anda jijik dengan
saya yang membahas seperti ini? Ini kenyataan teman. Nyatanya bisnis seperti
ini berjalan dan lancar.
Berikutnya mari kita
tinjau keumuman dalam hubungan percintaan di kampus. Sebagian besar hampir
lebih dari 80% mahasiswa memiliki status diantara pacaran, ttm, friendzone, sexbuddy,
tanpa status tapi banyak kegiatan, teman saja, teman dekat, teman nganterin
kampus, tukang ojek, anjing penjaga, bodyguard dan istilah lain yang artinya
mereka menyimpan rasa, saling mengetahui saling mengiyakan, saling menyetujui,
memperbolehkan, membenarkan, memperkenankan, mengijinkan baik dengan syarat
atau tanpa syarat. Kita sebut saja mereka melakukan perjanjian romantisme. Saya?
Tentu pernah sekali saat kuliah dan dihancurkan dengan tidak dihubungi sama
sekali setelah memisahkan diri dengan saya. Sekali seumuru hidup sakitnya bertahan
sampai lima tahun bahkan lebih. Bagi mereka yang mampu menahan hasrat melakukan
zina, yang mereka lakukan adalah maksiat, mulai dari paling rendah kirim kirim
email, ealah kirim email, kirim Messange berupa SMS, chat messanger FB, Chat
BBM, chat WA, chat line, sampai gandengan tangan, pegang – pegang rambut,
kepala, pipi, cium pipi, cium bibir, cium leher, cium tangan, cium ketek, cium
buah, cium lembah dan lain sebagainya sampai pekerjaan tangan dan pekerjaan
tiup atau pekerjaan hembus. Itu bagi mereka yang mampu menahan tidak melakukan
seks bebas.
Akhirnya pada saat
menikah setiap dari kita membawa dosa amalan kita semasa melakukan petualangan
asmara dan perjanjian romantisme. Allah maha pemeberi taubat, sehingga yang
perlu kita lakukan adalah perbanyak amal baik, karena amal baik menghapus amal
buruk dan selalu lafadzkan istighfar.
Mengapa setiap bahasan
yang saya bawa selalu mengarah pada seks? Karena secara genetika tubuh kita
sudah dirancang untuk melakukan hal tersebut. Sehingga mau tidak mau akan
mengarah kesana. Omong kosong cinta tanpa nafsu. Tidak akan pernah ada cinta
lawan jenis tanpa nafsu. Cinta tanpa nafsu itu bohong, kecuali cinta kepada selain
pasangan. Sehingga bisa dipastikan salah satu pelabuhan cinta adalah hubungan
ranjang. Sedang hubungan ranjang belum tentu terdapat cinta didalamnya.
Mari kita masuk kepada
bahasan utama Memperbaiki Mutu Diri dari Kegagalan Cinta. Mau tidak mau menjalin
cinta tidaklah mudah dan pasti akan menghadapi halangan. Baik dari dalam lingkaran
perjanjian romantisme ini atau dari luar lingkaran. Kegagalan cinta bisa
terjadi dari banyak sekali sebab, karena pasangan bosan, karena fisik kita
berubah, karena pikiran kita berubah, karena perasaan kita berubah, karena
agama kita berubah, karena tidak lagi cocok, karena semakin tahu banyak
bejadnya pasangan kita, karena dipecat dari pekerjaan, karena tidak mau mencari
pekerjaan, karena terlalu banyak membahas perempuan atau laki – laki lain,
karena kita selingkuh, karena pasangan kita selingkuh, karena tidak disukai
teman (jarang sih) karena tidak didukung orang tua, karena perang seperti
perang semenanjung korea, karena krisis, karena perbedaan ras, karena perbedaan
strata pendidikan, karena perbedaan status sosial, karena perbedaan suku,
karena perbedaan budaya, karena Tuhan Kita beda, karena kisah cinta kita
diramalkan di blog untuk gagal, banyak sekali sebab gagalnya percintaan. Tapi satu
hal yang pasti, kegagalan ini memberikan pelajaran atau pukulan bagi kita. Bagi
mereka yang menerima kegagalan ini mereka mendapatkan kegagalan ini sebagai
pelajaran. Bagi mereka yang tidak menerima kegagalan ini saya bisa yakinkan
sembilan puluh persen dari mereka akan masuk kepada titik nadhir romantisme.
Jurang kebinasaan akibat dari romantisme.
Waktu untuk menerima
kegagalan ini ditentukan seberapa nalarnya seseorang. Karena mereka mampu untuk
memahami, kegagalan mereka pasti memiliki sebab, dan setiap sebab pasti bisa
menjadi masuk akal jika kita mampu memahami keadaan. Semisal kita putus karena
berat badan kita naik, kita jadi paham pasangan kita tidak akan menyukai kita
lagi ketika kita sudah tidak berberat badan ideal, sebab cintanya karena
keidealan tubuh. Berikutnya semua sebab kegagalan karena faktor internal pelaku
perjanjian adalah kegagalan karena hilangnya sebab cinta. Berikutnya faktor kegagalan
karena sebab eksternal misal orang tua tidak setuju, teman tidak setuju, negara
tidak setuju, perbedaan status sosial, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan
bahwa sebab gagal cinta ini adalah sebuah rancana besar alam terhadap kita,
mengapa? Karena pasangan kita juga memilih untuk mengikuti aturan alam ini,
jika tidak mereka akan melawan.
Dalam satu sisi bisa
dilihat keberhasilan mendapatkan pasangan dan keberhasilan dalam menjalin
hubungan adalah hasil dari ketercapaian kriteria kualitas diri kita dimata
pasangan dan lingkungan sekitar pasangan kita.
Disisi lain cinta yang
kita lihat sebagai entitas berbeda dari institusi pengikat hubungan adalah
sebuah perasaan yang bisa menjadi penentu pintu masuk dimensi kelima dimana
waktu adalah sebuah dimensi yang bisa dipetakan (maaf itu interstellar). Disisi
lain cinta adalah sebuah bentuk perasaan di dalam pikiran dia akan tumbuh dan
hilang sesuai dengan keinginan dari kita. Beberapa ulama mengatakan “cinta
hilang karena hilangnya sebab” menarik sekali, ketika sebab cinta kita adalah
Allah, maka cinta kita akan abadi, masyaAllah.
Mari kita kembali
kepada mereka yang sulit sekali menerima kegagalan cinta atau lebih tepatnya
cinta tak bersambut atau kegagalan hubungan. Selalu ingat kegagalan pasti
memiliki sebab, dan sebab ini tidak bisa lagi kita kendalikan. Jika kita masih
mampu untuk mengendalikan pastinya kita tidak akan mengalami kegagalan bukan.
Artinya ada beberapa variable dalam hidup ini yang memang diluar dari jangkauan
kemampuan kita untuk kita kendalikan, syukurilah semua kegagalan itu, sehingga
kita mampu paham dimana kekurangan kita. Jangan pernah masuk dalam sebuah palung
kebinasaan perusakan diri, atau yang daniel ocean sebut sebagai self
destruction mode atau mode penghancuran diri. Anda tidak perlu merasakan
sakitnya terlalu dalam seberapa hancurnya anda sekarang tidak akan mampu
mengalahkan potensi yang akan anda mampu dapatkan dimasa yang akan datang.
Percayalah bunuh diri tidak memberikan manfaat apapun, penghancuran diri bahkan
lebih bodoh dari itu.
Baik, saya sudah cukup
berpanjang lebar dalam bahasan yang membosankan ini, tetapi esensi utama dari
tulisan saya ini belum saya ungkapkan. Kita akan masuk ke chapter berikutnya
yaitu Bagaimana memperbaiki mutu diri dari kegagalan cinta.
Tulisan ini saya
persembahkan kepada mereka pemuda – pemuda yang sedang kasmaran, ingat bahwa
wanita itu sangat rasional, jangan pernah dekati mereka jika takut tersakiti
sebelum kamu bisa melamar mereka. Jika didahului orang lain itu artinya dirimu
belum cukup berkualitas.
Bandung, 9 November
2018
Luki Subandi
Komentar